Sejarah The Red Army, Sebutan Fans Garis Keras Manchester United

Nama Fans Manchester United – Setiap klub sepak bola di dunia pasti punya yang namanya fans atau supporter setia. Apalagi Manchester United yang notabene adalah salah satu klub terbaik dunia saat ini.

Nama fans/suporter dari klub Manchester united sebenarnya ada banyak, diantaranya yang paling terkenal adalah Red Army dan Stretford Enders.

Stretford Enders adalah sebutan untuk fans Manchester United yang selalu hadir untuk menonton pertandingan di tribun barat Old Trafford, tempat dimana pemegang “season ticket holder”.

Nah ditempat inilah para fans memulai untuk chanting United anthem, kemudian di ikuti fans dari tribun lainnya.

Nah, di artikel kali ini akan lebih fokus untuk membahas suporter Manchester United paling terkenal yaitu Red Army.

“The Red Army” adalah julukan untuk kelompok Hooligans atau supporter/fans garis keras dari Manchester United. Mereka juga terkenal dengan sebutan “Hooligan Firm”.

Pada akhir tahun 70-an hingga awal 80-an adalah era dimana Red Army menjadi sangat terkenal berkat semua eksistensi yang mereka lakukan, hingga mereka mendapatkan predikat sebagai kelompok Hooligans paling besar di Inggris Raya.

Para Red Army ini sangat sering berkelahi dengan kelompok Hooligans yang lain, terlebih lagi dengan kelompok rival terberat mereka waktu itu, yaitu ICF (Inter City Firm) yang merupakan fans garis keras klub West Ham United.

Red Army pernah tampil dalam sebuah fil yang berjudul Hooligan yang diproduksi pada tahun 1985.

Dalam film tersebut diceritakan kelompok Hooligans West Ham United (ICF) melakukan sebuah perjalanan tandang ke stadion Old Trafford dalam sebuah pertandingan Piala FA putaran ke-6.

Seusai pertandingan, terjadilah perkelahian besar antara ICF dengan Red Army di sekitar kota Manchester.

Awalnya, The Red Army merupakan nama yang diberikan kepada fans Manchester United yang menghadiri laga tandang selama tahun 1970-an. Yang paling diingat dan dikenal adalah saat MU terdegradasi ke Divisi Kedua pada tahun 1974-1975.

Red Army terkenal sebagai kelompok supporter yang selalu menyebabkan keributan dan kekacuan di Inggris saat mengunjungi stadion lawan dan pasti mereka akan hadir lebih banyak dibandingkan dengan supporter tuan rumah.

Banyak kejadian-kejadian atau peristiwa kerusuhan yang dilakukan oleh para Red Army, salah satunya adalah bersama supporter Bolton Wanderes mereka melakukan penusukan terhadap supporter Blackpool hingga tewas.

Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 24 Agustus 1974 di belakang The Kop Spion di Bloomfield Road kota Blackpool ketika pertandingan Divisi II. Hal tersebut yang menyebabkan FA untuk mewajibkan semua stadion di Inggris memasang pagar yang tinggi.

Tony O’Neill adalah salah satu anggota dari Red Army yang paling terkenal waktu itu. Dia merupakan pemimpin dari Hooligan Manchester United pada akhir 1970 sampai tahun 2001.

Kemudian ia dilarang untuk menginjakkan kakinya di seluruh stadion di Inggris oleh pemerintah setempat.

Tony O’Neill sendiri sudah merilis dua buku mengenai Hooligan Firm, yakni Red Army General pada tahun 2004 dan The Man In Black pada tahun 2006.

Saat ini dia menjadi pimpinan di sebuah perusahaan Champion Sport Travel, yaitu penyedia jasa perjalanan bagi supporter Manchester United yang mau menghadiri pertandingan tandang/away Manchester United.

Buku Tony O’Neill yang berjudul The Men In bLack terinspirasi dari anggota Red Army yang terkenal selalu mengenakan pakaian serba hitam saat menonton pertandingan Manchester United.

Peristiwa yang paling dikenang adalah saat mereka pergi mendukung Manchester United bertanding melawan West Ham United di Upton Park. Pada waktu itu, mereka melakukan penyergapan pada para supporter West Ham ynag mengenakan Balaclava.

Ketika Red Army datang mengunjungi suatu kota, maka kota tersebut akan berdengung karena teriakan dan nyanyian mereka. Red Army selalu pergi dalam kelompok yang sangat besar.

Mereka biasa melakukan perjalanan bersama dengan menggunakan bus, kereta api, truk, mobil besar atau kendaraan apapun yang bisa mengangkut mereka menuju kota tujuan. Hal tersebut mereka lakukan hanya untuk mendukung Manchester United.

Mereka tidak peduli meskipun jarak yang ditempuh jauh atau dekat, hujan maupun cerah, mereka akan tetap pergi kesana, mendukung dan terus bernyanyi chant-chant selama pertandingan Manchester United berlangsung.

Bertahun-tahun sudah Red Army selalu hadir dalam jumlah yang besar untuk mendukung Manchester United bertanding. Apalagi di era sekarang, pendukung Manchester United semakin bertambah di seluruh dunia.

Kemajuan teknologi juga mendukung berkembangnya pendukung dari Manchester United. Banyak sekali fans MU di seluruh dunia yang mendapat inspirasi dari Red Army dalam mendukung Manchester United.

Hal tersebut bisa dibuktikan melalui chant-chant yang mereka nyanyikan untuk mendukung tim MU. Saat juga semakain banyak suporter Manchester United di seluruh dunia yang menganggap diri mereka sebagai RED ARMY.

Video Red Army

Keyword: Fans Manchester United

Originally posted 2020-03-26 20:21:14.

Leave a Reply

Your email address will not be published.